Kunjungan HuHeHa di Ning ENY SAHARA, kampung batik Jetis Sidoarjo

Socio Networking:




Kunjungan HuHeHa di kediaman Ning Eny Sahara, kampung batik Jetis Sidoarjo.

Batik selalu menjadi perbincangan menarik bagi setiap orang. Dan produk kebanggaan masyarakat Indonesia ini diharapkan bisa menjadi raja dinegri sendiri. Namun apakah pemimpin negri ini turut serta dalam melestarikan budaya Indonesia?

Berbekal rasa peduli pada khazanah budaya batik Indonesia, sejumlah anggota huheha di antaranya Cak Sila Basuki, Cak Fuad, Cak Hery, dan Cak Suparman didampingi Pimred huheha.net Cak Anang dan Redpel Ning Peny, Sabtu (28/05/2016) menjelang sore mengunjungi kampung batik Jetis sidoarjo yang sudah berdiri sejak ratusan tahun lalu. Salah satu keturunan maestro batik Sidoarjo adalah Alm. Mursidi yang juga adalah suami dari Ning Eny Sahara alias Nen Meneer anggota Komunitas HuHeHa.

Rombongan HuHeHa dan redaksi, diterima di salah satu workshop Ning Eny dan dari sinilah diskusi tentang batik mulai mengalir. Pada kesempatan itu Ning Eny menunjukkan koleksi batiknya yang telah berusia ratusan tahun lalu. Batik yang terlihat sudah lusuh dimakan usia itu, merupakan peninggalan dari buyut moyang almarhum suami yang terkenal dengan sebutan Batik Murni. Di Kabupaten Sidoarjo sendiri, nama Batik Murni telah dikenal lama selain dua nama lainnya Batik Kenongo dan Batik Makmur.


Diskusi di workshop Batik Tulis "MURNI & ARTIS", Jetis Sidoarjo.

Diskusi berlanjut pada masalah kebijakan Pemerintah Indonesia di mana pada bulan Februari lalu Ning Eny bersama jajaran Disperindag Kab. Sidoarjo menggelar rapat sosialisasi penggunaan batik yang awalnya digunakan sebagai seragam PNS pada tiga hari dalam seminggu, kini Presiden Joko Widodo mensyaratkan penggunaan batik hanya pada hari Jumat. Kebijakan ini justru tidak mendukung geliat pembatik Sidoarjo yang mulai kembali menggeliat.

"Kami pembatik sangat terpukul dengan kebijakan ini karena saat ini kami sedang giat-giatnya mengembangkan kembali usaha batik setelah sempat terpuruk," jelas Ning Eny.

Pernyataan ini membuat HuHeHa prihatin. Cak Sila Basuki selaku salah satu penggiat sosial menyesalkan kebijakan Pemerintah terkait minimnya penggunaan seragam batik di kalangan PNS.

"Saya menyesalkan kebijakan Pemerintah yang tidak mendukung pengusaha Batik ini. Bagaimana bisa maju budaya kita, jika Pemerintah tidak turut memajukan industri Batik," demikian Cak Sila disela-sela diskusi Komunitas HuHeHa.

Untuk itu lanjutnya, Komunitas HuHeHa yang merupakan komunitas dengan salah satu visi misi nya soal humanity, berharap para anggota HuHeHa turut peduli dan berempati pada persoalan ini. Dan ternyata keprihatinan ini langsung ditanggapi dengan reaksi positif oleh Cak Fuad dan anggota HuHeHa lainnya yang hadir pada forum diskusi dadakan tersebut.

"Ya, inilah makna dari kebersamaan komunitas. Kita harus saling mendukung satu sama lain. Apalagi batik ini adalah warisan budaya bangsa. Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi?” jelas Cak Fuad sebelum mengakhiri kunjungan Komunitas HuHeHa ke Sidoarjo. | huheha.net / *pa

*

Tulisan terkait:



*

Human Healthy Happy | Hu He Ha | HuHeHa Community